Materi Kompas (Pramuka)
Kompas
Kompas adalah salah satu alat Bantu dari Navigasi Darat.
Sebagai penentu arah, dan alat pengukur sudut mendatar.Jarum kompas akan selalu
mengarah/ menunjukkan arah Utara kutub magnit bumi.
Arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas disebut Utara Magnit (UM). Sedang sudut yang dibuat/dibentuk antara UM dengan garis sasaran disebut Sudut Kompas (SK)
Arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas disebut Utara Magnit (UM). Sedang sudut yang dibuat/dibentuk antara UM dengan garis sasaran disebut Sudut Kompas (SK)
Yang Menggunakan Kompas
Banyak aktivis yang menggunakan
kompas, mulai dari tentara, pramuka, petuaalang, nahoda, pilot, pengembara dan
lain sebagainya sesuai dengan fungsi kompas itu sendiri
Arah Mata Angin
Ada yang menjawab bahwa arah mata
angin itu ada 4, ada yang menjawab 8 bahkan 16 arah mata angin, itu semua
benar. Ada 3 arah mata angin yaitu : Primer, Skunder dan Tersier.
- Arah Mata Angin Primer yaitu 4 arah mata angin utama yang terdiri dari Timur, Barat, Utara, Selatan
- Arah Mata Angin Skunder yaitu telah ditambah 4 arah mata angin laiya, seperti Barat Daya, Barat Laut, Timur Laut, Tenggara
- Arah Mata Angin Tersier yang sangat jarang di sebut adalah penambahan 8 arah mata angin lainya yakni Timur Timur Laut (TTL) cara membacanya : ambil 1 nama arah mata angin primer seperti T, B, U, S baru sebut arah mata angin skundernya misal barat daya. Jadi arah diantara Barat dan Barat Daya di sebut dengan arah BBD (Barat Barat Daya)
(Hanya diurai secara umum, secara
detail akan di urai kemudian)
- Dial, adalah angka - angka yang terdapat pada bidang kompas
- Visir, adalah alat bidik yang merupakan indikator sasaran, berupa benang halus dengan arah vertikal untuk membidik sasaran tembak
- Tutup Dial, Berbentuk garis dengan sudut 45 derajat untuk mempermudah menentukan arah mata angin lainya jika salah satu arah mata angin telah di ketahui
- Gantungan Kompas, gunanya untuk pengait ketika kompas tidak di gunakan serta dapat pula dipakai meletakkan ibu jari saat membidik sasaran.
- Kaca Pembesar, untuk melihat secara detail angka pada dial
Cara Menggunakan Kompas
(Sederhana)
- Letakan kompas pada sebuah bidang datar atau juga boleh di pegang dalam keadaan statis oleh si pembidik
- Tentukan Objek sasaran tembak dengan visir, kemudian turunkan kaca pembesar untuk melihat secara detail angka yang tepat di garis visir
- Catat Hasil bidik yang di sebut dengan Check Poin
Orientasi Peta
Sebelum masuk daerah operasi terlebih dahulu anda harus mengenal tanda medan yang nantinya akan anda jumpai di lapangan. Tanda medan itu dapat diinterperestasikan di peta yang nantinya akan anda pergunakan, misalnya titik – titik ketinggian atau nama gunung dapat juga Tanya penduduk setempat, dalam hal ini bertanya pada penduduk cukup nama gunung atau nama sungai.
Perlu diperhatikan dan diingat, bahwa tanda medan akan berubah bentuknya bila dilihat dari titik kedudukan yang berbeda, maka dalam orientasi anda harus berhati – hati.
1. Orientasi Peta Secara Umum
Carilah tempat terbuka sehingga
tanda – tanda medan terlihat dengan jelas, kemudian Buka dan letakkan peta pada
tempat yang datar.
Letakkan kompas diatas peta dengan
posisi garis bantu orientasi kompas sejajar dengan sumbu Y dipeta.
Putar – putarlah peta (jangan
merubah posisi kompas) hingga jarum kompas sejajar dengan grid/sumbu Y, bila
sudah maka letak peta sudah sesuai dengan bentang alam yang nada hadapi.
Cari tanda – tanda medan yang
menonjol, kemudian cocokkan dengan peta dan beri tanda/catatlah.
Cari tanda sebanyak mungkin sehingga
anda sudah mulai paham dengan daerah tersebut dan sudah dapat memperkirakan
posisi anda di peta.
2. Resection (Menentukan posisi pada peta)
Langkah kerjanya:
Lihat dan perhatikan tanda medan
yang mudah dikenal di lapangan seperti, puncak bukit, tikungan jalan ataupun
pertigaan jalan/sungai. Lakukan orientasi kemudikan cocokkan tanda medan dengan
peta.
Bidikkan kompas dari posisi anda
berdiri kesalah satu tanda medan yang terlihat dan dikenal, baik dipeta maupun
dimedan. Misalnya tanda medan adalh puncak bukit X (SKX) sudut kompas X = 288o
Sudut peta = 288′ – 180′ = 108′
Kemudian Plot dipeta sebesar SKX (180′) dengan mengunakan busur derajat dan penggaris.
Lakukan hal yang sama untuk titik yang kedua, misalnya titik P diperoleh SKP = 319′ jika anda melakukan langkah – langkah yang benar maka akan diperoleh perpotongan antara SKX dan SKP. perpotongan tersebut anggap kita beri nama titik N.
Titik N itu adalah posisi anda dipeta.
Kemudian Plot dipeta sebesar SKX (180′) dengan mengunakan busur derajat dan penggaris.
Lakukan hal yang sama untuk titik yang kedua, misalnya titik P diperoleh SKP = 319′ jika anda melakukan langkah – langkah yang benar maka akan diperoleh perpotongan antara SKX dan SKP. perpotongan tersebut anggap kita beri nama titik N.
Titik N itu adalah posisi anda dipeta.
3. Intersection
Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di pet dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali dilapangan. Intersection digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat dilapangan, tetapi sukar untuk dicapai.
Pada intersection, kita sudah yakin pada posisi kita di peta. Langkah-langkah melakukan intersection :
a) lakukan orientasi medan, dan pastikan posisi kita;
b)bidik obyek yang kita amati;
c) pindahkan sudut yang kita dapat dipeta;
d) bergerak ke posisi lain, dan pastikan posisi tersebut di peta, lakukan langkah b dan c;
e) perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi
obyek yang dimaksud.
Rumus Sasaran Balik Kompas (Back Azimuth)
Rumus sasaran balik kompas, atau
sering di sebut dengan istilah back azimuth diperuntukan untuk mengetahui hasil
sasaran balik kompas (back reading) dari check point yang merupakan posisi si
pembidik. dan untuk mencari posisi si pembidik tersebut dapat kita gunakan
rumus :
- JIka lebih dari 180 derajat maka di kurangi dengan 180 derajat
- JIka kurang dari 180 derajat maka di tambah 180 derajat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar